Minggu, 14 Juni 2015

Badminton

Olahraga merupakan salah satu cara untuk menghilangkan stress, melepas sejenak kepenatan pekerjaan. Bagaimana tidak, bagiku seorang enjinerr teknik Instrumentasi di Proyek Pembangkit. Amanah sebagai PLH Manajer bukanlah sebuah jabatan yang mudah, bukan energi fisik yang aku butuhkan melainkan energi pikiran dan mental yang terkadang bisa menghabiskan energi fisik itu sendiri.

Tanggung jawab dan beban pekerjaan

Minggu, 31 Mei 2015

Menulis Itu Butuh Konsistensi


Sudah lama aku tidak menulis lagi di blog ini. Mungkin karena tidak ada ide, inspirasi tak kunjung datang, sibuk dengan pekerjaan dan banyak hal lain.

Tereliye seorang penulis novel best seller pernah menyantumkan dalam bukunya Anak anak Mamak entah dalam judul yang mana , dikatakan bahwa "Jika Engkau Hendak Menulis maka tulislah apapun yang ada di dalam pikiranmu, mengalir ". Maka mungkin tanpa sadar 3 jam kemudian sudah berlembar lembar tulisan itu kita tuangkan dalam sebuah kertas atau blog.

Menulis memang butuh untuk diasah, butuh jam terbang tapi bukan berarti menulis harus saklek dengan banyaknya aturan kepenulisan. Makin kita concern ke aturan kepenulisan makin kita berhenti mencoba menulis. Setiap orang punya gaya menulis masing masing yang mungkin berbeda satu sama lain.

Kalo kamu pernah baca karya Habbiburrahman El Shirazy atau disingkat dengan Kang Abik mungkin akan berbeda dengan gaya tulisan Tere Liye dan lain sebagainya.

Jadi kawan jika memang engkau ingin menjadi penulis, maka menulislah apapun yang ada difikiranmu dengan imaninasi tak terbatas dan jangan dulu engkau lihat aturan kepenulisan, engkau bisa berbagi ilmu, bercerita pengalaman atau curhat.

Selamat Mencoba


Senin, 18 Juni 2012

Syukur

Terkadang nikmat Allah itu baru terasa sesaat setelah Allah mencabut nikmat itu dari kita,nikmat sehat baru terasa ketika kita sakit, nikmat kaya baru terasa ketika kita miskin. Oleh karena itulah Rasulullah SAW dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh Imam Hakim bersabda : "Ingat 5 perkara sebelum 5 perkara :
  • Sehat Sebelum Sakit
  • Muda Sebelum Tua
  • Kaya Sebelum Miskin
  • Lapang Sebelum Sempit
  • Hidup Sebelum Mati 
Manusia seperti kita terkadang hanya sadar ketika nikmat tercabut, bahkan ada yang lebih parah lagi, nikmat sudah diambil pun masih saja tidak menyadari betapa nikmat itu merupakan kuasa Allah. Seseorang tidak mampu untuk bersabar dan menganggap bahwa semua ujian itu datangnya murni atas kesalahan manusia. Padahal apabila kita mau berfikir lebih dalam lagi, ada kuasa di dalam setiap nikmat dan ujian yang kita terima di dunia ini. Namun hanya sedikit yang berfikir.

Teori syukur ketika mendapat nikmat dan bersabar ketika mendapatkan ujian tidak semudah membalik sebelah tangan. Ada yang dapat bersabar ketika mendapat ujian namun tidak mampu bersyukur ketika mendapatkan nikmat sekecil apapun nikmat itu. Sebaliknya ada yang mampu bersyukur ketika Allah memberinya nikmat yang melimpah ruah namun tidak dapat bersabar ketika ujian itu datang, sekecil apapun ujian itu.

Butuh latihan yang terus menerus dalam hal ini. Untuk tingkatan yang lebih tinggi lagi, ada sebagian orang yang masih dapat bersyukur atas nikmat yang Allah karuniakan walaupun dia sedang mendapatkan musibah. Ketika rumahnya terendam banjir, masih bersyukur anggota keluarga sehat semua, ketika jabatan diambil atau diturunkan masih bisa bersyukur karena tidak dipecat, ketika penyakit mematikan datang, masih dapat bersyukur Allah tidak mengambil nyawanya saat itu juga , artinya Allah masih memberikan ruang untuk bertaubat, mendekatkan diri kepadaNya dan meminta maaf kepada sanak saudara dan kawan2Nya. Dan masih banyak contoh2 yang lain.

Jika kita bicara tingkatan lebih rendah lagi, ada sebagian manusia yang tiap hari kerjanya hanya mengeluh saja, Nikmat sudah Allah beri namun yang difikirannya hanyalah ujian yang melandanya kendatipun ujian begitu kecil, kehilangan uang 1000 rupiah difikirkan terus menerus , padahal uang di dompetnya ratusan ribu masih banyak. Dan masih banyak contoh sifat manusia yang kurang bersyukur yang mana apa bila ditulis disini , tidak cukup waktu bagi penulis.

Semoga Allah menjadikan kita hamba2-Nya yang senantiasa mampu bersyukur atas segala nikmat-Nya. Amien

Semangat kawan

Fahmi The NEST

Selasa, 16 Agustus 2011

Shubuh di Masjid Muhajirin

Sholat Subuh di Masjid Muhajirin Pangkalpinang memberi saya kesempatan untuk merenung atas sedikit perjalanan hidup yang saya lalui. Entah kenapa secara tidak sadar saya menangis, mengingat banyak sekali ketidakoptimalan atas amal-amal yang sudah saya lakukan. Lalu, jika diri ini saja sudah merasa jauh dari target amal , bagaimana nanti di hadapan Allah di Yaumil Hisab.

Sungguh, betapa nikmat Allah tak kan pernah bisa kita hitung dan tak ternilai harganya, maka sudah seharusnya harus mampu untuk mensyukurinya.

Allah mengkaruniakan kita mata, lalu pertanyaannya apakah kita sering menggunakan mata kita untuk membaca ayat2 Al Qur'an, membaca Shiroh Nabawi, Fiqih, dan ilmu pengetahuan lain yang dapat mendekatkan diri ini kepada-Nya ? apakah mata kita sering mengeluarkan air mata karena mengangisi dosa-dosa yang sudah kita perbuat ? atau malah lebih sering digunakan untuk melihat hal-hal yang tidak diperkenankan oleh Allah ? Sementara di luar sana , ada sebagian orang yang tidak dikaruniai penglihatan.

Allah mengkaruniakan kita telinga, apakah kita sudah mengoptimalkannya untuk mendengarkan tilawah Al-Qur'an, mendengarkan taujih atau ceramah , atau jangan-jangan lebih banyak digunakan untuk mendengarkan gosip ? Sementara di luar sana , tidak sedikit orang yang tuli, tidak mampu mendengar barang sedikitpun.

Allah mengkaruniakan kita bibir, apakah bibir kita selalu basah karena lafaz Allah dan membaca Al-Qur'an, apakah bibir kita selalu bertasbih tatkala melihat kebesaran-Nya, beristighfar ketika melakukan dosa, bermunajat ketika sedang butuh pertolongan-Nya, atau jangan-jangan hanya kita gunakan untuk basa-basi, ghibah, menyampaikan hal-hal yang tidak sesuai dengan kebenaran ? Sementara diluar sana ada beberapa orang yang sejak kecil tidak mampu menyampaikan isi hatinya dengan bahasa lisan karena bisu.

Allah mengkaruniakan kita kedua tangan yang sempurna dengan ke sepuluh jari-jarinya, apakah karunia itu lantas sudah membuat kita sering bersedekah, beramal, berdzikir ? Sementara tidak sedikit orang yang tidak memiliki tangan yang sempurna ( cacat )

Allah mengkaruniakan kita kedua kaki yang sempurna, apakah kemudian kita sudah sering melangkahkan kaki kita untuk kebaikan ? sudah berapa kali kita gunakan kaki kita untuk melangkah ke masjid demi sholat berjamah yang pahalanya jauh lebih banyak daripada sholat munfarid ? atau sebaliknya , kita lebih sering gunakan kaki ini untuk melangkah ke tempat-tempat maksiat ?

Naudzubillah

Sahabt, semoga kita terhindar dari itu semua, mari kita saling mendoakan agar sisa waktu yang kita miliki dapat kita gunakan sebaik-baiknya. Amien

Sabtu, 13 Agustus 2011

Apakah Perubahan itu selalu butuh momen khusus ?

Bulan Ramadhan semestinya adalah bulan suci tempat kita berlomba-lomba untuk meraih kebaikan dan pahala dari Allah, namun tidak sedikit orang yang menganggap bulan ini seperti bulan-bulan biasa , entah kenapa saya merasa belum mendapatkan momentum untuk berubah seperti beberapa waktu lalu, apakah karena saya belum mampu mensyukuri nikmat yang Allah berikan atau karena karunia dan nikmat yang begitu banyak itu berhasil melenakan diri saya .
Atau Futur yang terjadi ini karena keinginan menikah awal yang sampai sekarang belum terlaksana karena beberapa kendala non teknis. Saya tidak tahu..

Saya sadar hal ini tidak bisa dibiarkan lebih lanjut, jangan hanya proyek saja yang butuh perencanaan, analisis risiko serta mitigasinya , diri sendiri juga butuh hal yang serupa. Inilah yang sekarang ini saya coba lakukan secara perlahan, kemanakah ruh diri ini , kemanakah kedisiplinan, komitmen, dan berbagai nilai positif diri ini yang pernah melekat ketika masih menjadi mahasiswa, sebuah evaluasi diri yang harus dilakukan secara terus menerus.

Semoga Allah memudahkan jalanku kesana.. amien

Proyek PLTU 3 Babel, 13 Maret 2011