Senin, 25 Agustus 2008

The Modern Boarding School of Islam Assalaam... (Tahun II)

Wah..sudah satu tahun di Assalaam rasanya sungguh menyenangkan,yap karena aku sudah mulai bisa beradaptasi dengan yang lain,waktu kelas 2 MTs aku ditawari untuk menjadi Asisten Pembimbing Kamar..wah..kesempatan besar neh tuk berkontribusi dan belajar mendidik adek2 kelas 1 MTs yang masih baru n imut2..Bersama satu orang temanku ,Nasrullah (nama sebenarnya) dan Mas Fahri ( Pembimbing Kamarnya yang macho n gaul abiz ) kita mencobamembuat sistem manajemen kamar yang bagus n terstruktur,sungguh merupakan prestasi tersendiri menjadi asisten pembimbing kamar,karena untuk menjadi asisten pembimbing kamar kita juga harus melalui seleksi yang cukup ketat..DAri hasil seleksi itulah kita baru diplot untuk menjadi asisten pembimbing kamar 1 sampai 16 (atau berapa yah...aku lupa jumlah kamar dalam satu Rayon )..Menjadi pembimbing kamar tidak semudah mengikuti seleksinya,karena kita disisni dituntut untuk mengenal karakter masing-masing adek kelas 1 Mts,menjadi teladan , dan menjadi pembimbing mereka..

Hampir sama seperti di kelas 1,aku ditempatin di kelas 2F (Kelas Favorit)..disana persaingan terasa begitu ketat..Bayangin aja kalo di kelas 2 yang lain ustadz/ustadzah (sebutan untuk nama guru disana) memberikan pertanyaan hanya 1 atau 2 saja yang mengangkat tangan itu aja butuh waktu sekitar 10 menit, berbeda ketika ustadz/ustadzah mengajukan pertanyaan kepada santri kelas 2F , belum sampai 1 menit sudah lebih dari 15 santri mengacungkan tangan.Subhanallah bener-bener ketat persaingan disana. Sekali lagi aku nggak ngedapetin peringkat 10 besar...di sana. Sabar...sabar...fahmy..

Ada hal yang sangat memukul diriku disana, ada sebuah extra yang harus melalui seleksi PASSUS (Pasukan Khusus) ,adalah sebuah pasukan inti pramuka disana yang sangat digemari dan menjadi organisasi paling diminati di Assalaam. Banyak sekali santri kelas 2 yang mengikuti seleksi tersebut, beberapa diantaranya adalah aku dan Nasrullah (sama-sama teman Asisten Pembimbing kamar) di Assalaam.. Ada seleksi baris-berbaris,seleksi fisik,seleksi pengetahuan umum disana, bener-bener melelahkan, udah gitu pelaksanaannya dilakukan di malam hari lagi...dimana semua orang lagi istirahat. Sayang, sungguh sayang hasil seleksi menyatakan bahwa AKU TIDAK LOLOS seleksi PASSUS, hancur hatiku seketika,pengorbananan selama-lama berhari-hari,fisik,fikiran,semuanya terasa sia-sia...sungguh menyedihkan....di sisi lain Nasrullah diterima. Ironis sekali apalagi setelah Nasrullah berkata kepadaku bahwa sebenarnya klo fisikku besar,mungkin aku akan diterima..HANYA GARA-GARA fisikku yang nggak memungkinkan, aku nggak diterima....

Untung aku masih bisa belajar organisasi di WeZengDeng (Mading) anak organisasi KARNISA ( Majalah Santri PPMI Assalaam ) disana aku belajar dan berlatih jurnalistik,sempat beberapa tulisanku di muat dalam MADING tersebut..senengnya...Ayos Purwoaji nama pemimpin redakturnya...,gokil banget brow...aku jadi mengerti jika Allah tidak memberikanku sesuatu bukan berarti Allah tidak sayang sama aku , bisa jadi Allah malah sayaang banget ma aku karena keputusan Allah adalah keputusan yang terbaik, siapa tahu klo aku jadi anggota PASSUS, fisikku malah terforsir terus-terusan, atau nanti minder dengan temen2 yang badannya lebih bagus,atau menjadi sombong dan lain sebagainya. Yah terkadang manusia baru tersadar setelah sekian lama mendapatkan musibah...

Assalaam, hmm...pondok pesantren yang begitu megah dan indah. Disana tersimpan sejuta kenangan yang tak kan mungkin bisa kulupa...hmm... aku tutup dulu yah halaman ini ..nannti akan aku sambung.....masih dengan tema yang sama Assalaam....Profile dari seorang FAhmi Kuncoro, ST, MM...

bersambung....

The Modern Boarding School of Islam Assalaam... (Tahun I)

Subhanaallah,akhirnya melalui seleksi yang begitu ketat mulai dari qira'ah qur'an tes psikologi,tes kesehatan,dan beberapa mata pelajaran..Dari 1000 calon santri.. hanya sekitar 300 orang yang diterima,termasuk aku didalamnya...Subhanallah..Temen2 pernah ngrasain nyantri g ? wuih bayangin aja waktu itu gua masih imut2nya dah disuruh hidup sendiri di pondok,mulai tidur sendiri ( udah dari dulu kalee..) nyuci baju sendiri,makan sendiri,pokoknya semua ngurusin sendiri dah...mana peraturan dari pondok pesantren 3 bulan pertama santri baru tidak boleh dijenguk lagi...duwh....beraaaat banget 2 bulan pertama hidup di pondok pesantren....Mana sandal sering ilang lagi,padahal dah belasan cara aku siasati masih aja ilang...nasiib,nasiiib,mulai dari tak kasi nama make spidol tuh sandal japit,trus diukir make silet atau pisau bentuk nama,masih ilang lagi ternyata, g kehabisan akal aku modifikasi tuh sandal dengan menggabungkan dua sandal jadi satu menjadi sandal eksklusif, jadi sandalnya tingkat dua,klo banjir,g basah he..3x..

Di tahun pertama , aku mencoba tuk beradaptasi dengan suasana dan situasi pondok pesantren yang megah itu,tahun pertama memang santri wajib untuk menginap di Asrama Rayon..yang mana dalam asrama tersebut ( santri biasa menyebut dengan Mantiqoh ), terdiri dari sekitar 2o kamar, yang mana satu kamar dihuni oleh sekitar 15-20 orang wuih...keren kan....,di sanalah aku belajar buat ngerti sifat,sikap,n tingkah laku teman satu kamar,di dalam kamar itulah kenangan indah terukir selama kita kelas 1 Mts...dalam kamar yang cukup sempit itu, kita diajarkan mufrodat (kosakata) bahasa arab sedikit-demi sedikit setiap hari,kosakata yang telah diberikan harus digunakan dalam bahasa sehari-hari di Asrama maupun di kelas,barang siapa yang melanggar peraturan tersebut , misalkan menggunakan bahasa Indonesia padahal sudah diajarkan kosakatanya Sang Mudabbir (Pembimbing Kamar) akan memberikan iqob ( hukuman ). Bisa disuruh push-up,ditampar make kopiah,dicubit dadanya,dipukul betisnya make stick drum,atau kayu bendera simaphore...dsbg

Bukan hanya itu aja,disiplin yang ketat juga diterapkan disini, jika sudah memasuki waktu adzan maka mau tidak mau seluruh santri harus bergegas berangkat ke masjid ,karena jika tidak akan ada Qismul Amni ( Bagian Keamanan ,OP3MIA atau OSIS yang bergerak di bidang kedisiplinan dan keamanan ) yang siap berjaga di depan gerbang perbatasan antara Asrama santri dengan Masjid..Sungguh aku merasakan suasana yang sangat berbeda di tempat ini. Beradaptasi tidaklah mudah,apalagi bagi anak yang dulunya pemalu seperti aku ( sekarang malu2in he3) untuk masalah prestasi akademik misalnya ,aku ditempatkan di Kelas 1 I MTs ( Kelas Favorit /pilihan) yang terdiri dari anak2 yang cerdas dan pintar , biasanya dulu waktu SD selalu mendapat peringkat I,sekarang peringkat 10 besar pun terasa sangat susah aku dapatkan,dasar..padahal dengan rata-rata nilaiku waktu itu, aku bisa mendapatkan peringkat satu di Kelas lain yang bukan favorit,nasib..persaingan yang begitu ketat cukup buat aku depresi..ayo fahmy keep fight...he3x.. bersambung...