Senin, 21 Desember 2009

Belajar untuk tegas saat menjadi seorang pemimipin..

Aku lahir di Jawa Tengah dan hidup lebih dari 20 tahun di Jawa Tengah yang notabene memiliki culture sopan santun , halus, dan tata krama yang begitu tinggi. KArena sifat "pekewuhnya" itulah tidak sedikit orang jawa tengah harus rela kalah dalam kompetisi managerial sebuah profesi dengan sahabat2 dari luar . HAl ini dikarenakan kekurangtegasan turunan dari sifat"pekewuh" yang selama ini mengakar pada kepribadian dasar orang Jawa Tengah.

Beberapa hal yang biasa kita lihat di lapangan misalnya ketika orang jawa melihat saudara,sahabat, atau tetangganya berbuat salah dan tidak sesuai dengan koridor,tidak sedikit diantara mereka hanya diam karena "tidak enak" apabila mengingatkan, kawatir dimarahilah kawatir mendapatkan stigma negatif dari orang-orang yang mendapat tindakan darinyalah. Mereka memiliki prinsip "lebih baik diam dari pada cari masalah" . Karena diam itu emas.

Tidak semua orang sependapat dengan saya dalam memandang hal ini. Bagi saya, Memang benar Diam itu emas apabila koridor yang digunakan adalah dari pada perkataan yang sia2. Dalam kasus ini, paradigma yang digunakan terbalik, apabila diamnya seseorang itu malah mengakibatkan kerusakan semakin besar maka diam disini bukan sebuah tindakan yang dapat dibenarkan bahkan diamnya kita disini merupakan sebuah kesalahan fatal. Banyak sekali pejabat-pejabat atau karyawan yang memiliki jabatan managerial masuk Hotel Prodeo hanya gara2 "diam" ketika melihat rekanannya berbuat sesuatu yang menyalahi aturan. Tentu saja hal ini akan mengurangi profesionalitas kerja. Perusahaan lama kelamaan akan bangkrut apabila tidak mengambil kebijakan dalam mengatasi permasalahan ini.

Berbicara tentang tegas. Bagi saya tegas adalah berusaha menegakkan suatu hal sesuai aturan yang berlaku menurut amanah yang dipegangnya. Tegas bukan berarti galak, tegas tidak harus marah. Seorang ibu yang berhari lembut dikatakan tegas apabila memberi sangsi kepada anaknya bila anaknya itu melanggar komitmen yang sudah dibuat, misalnya harus sholat tepat waktu berjamaah , belajar tiap malam dsbg. Bagi seorang pemimpin, tegas berarti menegakkan aturan tanpa pandang bulu, siapapun yang melanggar harus mendapatkan sangsi sekalipun itu adalah teman dekat atau rekanan sendiri. Bagi seorang presiden , tegas berarti siap memecat siapapun anggota kabinetnya apabila dia melanggar aturan negara sekalipun anggotanya itu berasal dari satu partai yang mengusungnya.

Hanya sedikit orang yang mau bertindak tegas. Karena memang hal seperti ini sangat langka dijumpai di negara yang rakyatnya belum memegang teguh prinsip-prinsip atau nilai2 luhur negara tersebut. Oleh karena itu tugas kita adalah menjadi contoh menjadi orang yang tegas sebagai bukti bahwa di negara ini masih dijumpai orang2 yang mau menegakkan aturan sesuai dengan koridor yang sudah dibuat.

Banyak sekali cara agar kita bisa menjadi orang yang tegas.
1. Mulai dari komitmen pada diri sendiri untuk tidak melanggar aturan walaupun sedikit. Tidak ada istilah "sekali-kali melanggar boleh lah" untuk hal semacam ini. Jadilah teladan
bagi orang lain. Dengan prinsip 3M (AA Gym) :
Mulai dari diri sendiri
Mulai dari yang kecil
Mulai dari sekarang
2. Berlatih untuk mengingatkan saudara atau sahabat kita ketika dia berbuat salah apapun konsekuensinya. Jangan pernah takut akan reaksi orang yang kita ingatkan. Karena kita berbuat baik dan berbuat buruk,

3. Berlatih untuk memberi tindakan atau sangsi kepada pelanggar apabila kita diberi amanah untuk menjadi seorang pemimpin suatu kelompok. Terlepas pelanggar itu sahabat kita atau bukan.

Pada akhirnya segala sesuatu yang kita lakukan di dunia ini ,semua akan dimintapertanggungjawabannya.. baik dan buruk amal seseorang semuanya akan bermuara pada ridlo atau tidaknya Allah memasukkan kita ke dalam surga-Nya.

WaAllahua'alm bishowab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar